Jumat, Desember 04, 2015

DENDAM TAK SAMPAI

aku lelaki, sungguh lelaki, tapi hatiku bukan batu
ketika kau membuang muka, meludah dengan congkak
sebagai lelaki, benar lelaki, kugenggam rasa itu

mungkin kau tak sadar, sabar kubiar, hari-hari berlalu
kutanam seribu budi pada lelaki yang kau panggil bapak
aku lelaki, sungguh lelaki, tapi hatiku bukan batu

karena aku lelaki, nyata lelaki, punya rasa cemburu
kau berjalan dengan sembarang pria sungguh tak layak
sebagai lelaki, benar lelaki, kugenggam rasa itu

tiba saatnya, membuat perhitungan menutup buku
karena jantungku terus berdarah, lukanya meruyak
aku lelaki, sungguh lelaki, tapi hatiku bukan batu

kini dihadapanku, saat pembalasan, bergaun putih susu
kau berdiri, siap mengikat janji dengan rasa muak
sebagai lelaki, benar lelaki, kugenggam rasa itu

aku tersadar bahwa rasa cinta melebihi arti hidupku
takkan kubiarkan sesiapa membikin bahagiamu terkoyak
aku lelaki, sungguh lelaki, tapi hatiku bukan batu
sebagai lelaki, benar lelaki, kugenggam rasa itu

Bandung, 4 Desember 2015

Tidak ada komentar: