Senin, Februari 17, 2014

adaapadenganku?episodedua

Pada setiap persimpangan takdir
Kuharapkan dirimu hadir

Marka lebuh raya laksana fatamorgana
Bersua mu sukma kembara pulang ke raga

Ada mu terangkan pantaiku
Binar matamu suar labuhku

Tambatkan hati ku lempar jangkar
Tepi bibir merahmu aku terdampar

Heningku dipeluk derai tawamu
Jurang mimpiku dibentang sepenggal kisahmu

Ku suling butir hujan asin terasa
Ku tulis gurindam terbit romansa

Jujur padaku tulus ajari ku
Karna ini suatu yang mustahil ku tau

Inikah yang disebut rindu
Atau aku hanya majnun di biduk lalu?

Banda Aceh, 17 Desember 2013

Tidak ada komentar: