Selasa, Februari 18, 2014

Madah Hijrah

Mungkin buat kalian kisah hidupku semurah roman picisan
Hingga perlu ditabur bumbu penyedap kabar angin selaksa topan

Atau karena bahagia ku sebagai manusia biasa terlalu transparan
Maka kalian tuangkan hitam dengki biru sendu dan kelabu muram?

Ku arungi ujung semesta sebagai makhluk papa tak bernama
Melingkar jalan menjauh tak tergaris di peta
Agar wabah yang kalian tularkan tak menjadi kusta
Buntungkan jari pemetik dawai kecapi ratapan jiwa
Lumpuhkan lidah penyair penggubah indah madah sonata
Memasung tungkai pengelana berikut terompah usang dan pelana unta

Semakin kalian coba mendekat membuhul jerat memasang perangkap
Naluri bertahan insan terdesak kan menjadikan ku tak kasat mata hilang lenyap

Biarkan aku menapak hitungan hari sisa usia
Bersama dia yang mencinta dan kucinta

Maka kan kubebaskan dosa kalian dalam sebuah doa



Bandung, 29 Januari 2014

Tidak ada komentar: