Senin, Februari 17, 2014

Memilih Aku




Memilih diam
ketika dendam memilin di rentang malam

Memilih redup
saat pendusta mengingkar janji terucap gugup

Memilih pergi
sewaktu arogansi meritokrasi menguar api

Memilih pedih
dalam perpisahan sarat tangis dua kekasih

Namun satu titik di kelak nanti
layaknya nubuat yang tlah pasti
obituari legenda untaian haiku
Memilih diam meredup pergi berpedih adalah aku



Ternate, 30 Desember 2013

Tidak ada komentar: