Minggu, Mei 18, 2008

Kaffah


  1. Apakah sih, artinya Kaffah?

  2. Artinya sempurna. Kalau menjalankan syariat Islam harus secara lengkap dan menyeluruh



  1. Syariat Islam yang mana?

  2. Seperti dalam Al-Qur'an dan Hadist, lah!


  1. Sama-sama pegang Al-Qur'an dan Hadist, tapi kenapa antara sesama muslim bisa nggak klop? Misalnya Sunni dan Syiah di Irak, sampai bunuh-bunuhan, lebih dari binatang. Ngakunya berdasarkan Al-Qur'an, tapi apakah dalam Al-Qur'an dibenarkan saling membunuh?

  2. Itu politik dan kekuasaan, bung! Bukan Qur'an dan Hadist.
    Yang penting kita menjalankan apa perintah dalam Al-Qur;an dan Hadist, serta menjauhi apa yang dilarang.


  1. Yang masalah kan kalau ada yang mengklaim kalau ia yang paling benar dalam menjalankan syariat agama. Padahal para ahli tafsir tidak semuanya memiliki satu persepsi tentang ayat-ayat Qur'an dan nash Hadist

  2. Memang, sih. Pemahaman terhadap Qur'an dan Hadist tergantung masing-masing hati manusia.



  1. Yang bahaya, banyak yang menafsirkan menurut enaknya perut sendiri

  2. Betul. Memang susah kalau merasa diri sendiri yang paling benar. Malah kadang-kadang melebihi Tuhan.


  1. Ya, seperti Qanun yang mengatur bagaimana kita harus berpakaian, bersikap dan menjalankan ibadah. Kenapa apa yang sudah diatur dalam Al-Qur;an, masih harus diatur lagi oleh manusia?

  2. He he he, aku jadi ingat sebuah pameo: peraturan dibuat untuk dilanggar. Entah berapa banyak undang-undang, peraturan, ketetapan, keputusan, yang implementasinya menyimpang.


  1. Seperti gambar-gambar iklan di kota kita ini. Semua wanita memakai jilbab. Waktu saya keluar kota, ternyata iklannya sama, wanitanya sama, tapi tidak berjilbab.

  2. Jadinya seperti iklan sesuai syariat, ya?


  1. Tapi ada faham yang mengatakan bahwa tidak boleh ada bentuk buatan manusia yang menyerupai manusia atau binatang, karena dapat mendorong kepada musyrik.

  2. Benar juga. Makanya senirupa Islami lebih berupa kaligrafi atau ornamen bukan manusia atau hewan, ya?


  1. Sebenarnya, yang penting kita tidak hanyut dalam waham benar sendiri. Seperti kata pepatah: Semut di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak tampak.

  2. Ya iya, lah! Kalau gajah nempel, mata ketutup!

Tidak ada komentar: