Selasa, Juli 28, 2015

Diktum Rindu



Jeruji yang mengurung dunia luar
Pintu tak kasat mata hanya terbuka oleh kunci magis
Bertatahkan toleransi dan empati
Bila mantra terucap dari lidah yang sadar
Bahwasanya ekuilibrium mekar jika harmonis
Dan singularitas menutup kembang tak jadi
Berhenti karna keabadian tak menyisakan ruang
Kias asap jin menyublim dalam lentera
Waktu tak undur digagas relativitas
Sepasang kekasih adalah sejarah berulang
Berputar di aula laksana jentera
Meluncur anggun diiringi orkestra minuet megah
Bilangan bermula asal tiada
Kembali dalam siklus gasal
Membentuk titik empat dimensi
Diasuh lima gaya fisika
Sekali tertarik kedua terpental
Sepasal asmara berbalur problema
Tapi cinta tak kan lari
Biar diancam mata belati

Bandung, 16 Maret 2014

Tidak ada komentar: