Senin, Juli 27, 2015

Fraktal Rindu


Merehatkan sebelah kaki
Memberi jeda pada dinamika ragawi
Simpul pikir yang mengurai terburai
Mencamkan para cheb mengusung Rai
Kadang terlupa pada jera
Hingga sepucuk nyeri mendera
Namun tergerus rindu sebentuk hati
Penantian mengintai fajar dini hari
Mungkin jam dinding yang berdentang
Hanya sebaris puisi usang
Tapi perindu menjaring denting mandolin
Dari resah gelisah desahan angin
Dan ketika bulan tersaput halimun
Menyesatkan haluan perahu lanun
Pungguk tak surut dendam merindu
Di puncak gunung berkabut ungu
Merehatkan sebelah kaki
Menarik tegas garis demarkasi
Antara album berdebu masa silam
Dan sebuah cinta yang tak pernah padam

Bandung, 6 Februari 2014

Tidak ada komentar: