Senin, Juli 27, 2015

Kisah Biasa



Kisah yang biasa sebenarnya, bisa terjadi di belahan dunia mana saja
Setting lokasi ternyata hanya sebuah kedai kopi yang buka tutup seenaknya, yang kebetulan pada saat peristiwa memang dibuka
Tidak begitu ramai pelanggan, lebih banyak pramusaji pria dan wanita
Pengeras suara kuadrofonik meniup lembut musik dari era lampau yang hampir terlupa
Dan aroma kopi dari ketel di atas tungku panas menyala disaring dengan rapi oleh barista
Nuansa nostalgik sangat, sangatlah berasa
Di meja belakang sudut dekat jendela dengan pemandangan taman gaya Jepang
Sepasang kekasih, mungkin cinta terlarang, saling pandang mabuk kepayang
Tangan saling genggam, bisik berbisik tak lupa terselip ujar sayang
Kadang sang putri terkikik dan mencubit lengan pangeran yang tertutup kain baju lengan panjang
Dan sang pria berpura mengaduh mengerang
Oh, dunia milik mereka berdua, yang lain cuma numpang....
Dua meja dari mereka, persis di tengah-tengah
Seorang pria paro baya menyeruput kopi panas dengan terengah-engah
Hanya saja matanya awas berputar tak kenal lengah
Maka sudah layak kau 'kan menduga bahwasanya dia mata-mata dari negeri tetangga sebelah
Yang sedang berusaha mencuri resep rahasia mengolah kopi mentah
Atau cara membuat roket angkasa dari tong sampah
Dan di meja paling sudut menghadap pintu masuk di sisi jendela ke arah jalan
Seorang wanita cantik misterius berkacamata hitam, anggun lagi elegan
Bersarung tangan kulit, rokok mungil di bibir merah mengepul asap beraroma menthol mengambang pelan
Secangkir kopi susu yang kini menjadi dingin tak tersentuh di atas tatakan
Dan bila kau seorang pengamat yang lihai, kan dapat menangkap isak perlahan
Mesti kacamata hitam menjadikan bulir air mata tak kelihatan
Setelah itu....sungguh ku tak tau bagaimana mengakhiri
Karena setelah membayar harga secangkir kopi, aku beranjak pergi
Seperti di awal cerita yang kututurkan tadi
Ini kisah yang sebenarnya biasa terjadi

Bandung, 16 Februari 2014

Tidak ada komentar: