Senin, Juli 27, 2015

Oleh Karena



Menulis puisi mungkin karena genit berekspresi daripada bolak balik memperbarui gambar profil dengan foto selfie dibantu tongsis - tongkat narsis buat yang ingin motret diri sendiri dengan gawai canggih, buat yang belum tau sekarang aku kasih tau - yang diperhalus dengan kamera tiga enam puluh dan hasilnya lebih halus daripada wajah artis yang punya juru rias pribadi.
Atau muntahan lara isi tembolok remaja atau yang merasa usia kepala empat atau lima sebagai muda sedang galau bete karena jablay jomblo atau diselingkuhi sama temen sendiri atau bbm cuma delip tak dibaca inbox dicuekin malam minggu dianggurin kantong robek bahan bakar cekak.
Atau dapat wangsit lagi boci mimpi istimewa pakai telor karetnya dua jangan lupa dikasih acar bawang dan cabe rawit lima, nomer jitu atau perintah ikut mengusung partai jadi tim sukses memulai karir sebagai pemotivasi cara jadi kaya raya hanya dengan sepengki tanah atau apa sajalah.
Atau karena menulis puisi adalah sebuah rutinitas seperti bernafas bercinta dan bersedekah.

Bandung, 7 Februari 2014

Tidak ada komentar: