Selasa, Juli 28, 2015

Prolog Demam




Malam terbaring di kaki ranjang
Setelah tujuh bersin berkumandang
Terbit air mata menggalur pipi
Lupa diseka zigzag kanan kiri
Tersebab menerjang badai di hari siang
Selewat terminal Cicaheum macet menghadang
Isi media mengiris kehilangan wahana
Lebih tujuh belas hari sebelah selatan samudra
Mengakses satelit pengedar segala cuaca
Sebuah kepastian yang mengukir tanya
Kemana burung terbang semasa langit cerah
Apatah arus dingin bawah laut memeluk erat jenazah
Tidak terangnya sebuah pengkhianatan
Letupan gelembung ketidaktahuan
Usia berapa untuk menjadi bijaksana
Atau selamanya kurcaci birawa?

Bandung, 25 Maret 2014

Tidak ada komentar: