Baru selesai mandi ketika nada dering meraung
Menatap bantal sarung coklat dan telepon genggam hitam retak
Ku tak punya ringtone yang semarah itu
Seharusnya ku berkeliaran di hutan lindung
Berteman bekantan, tapir, anoa atau badak
Bukan berselancar di dunia maya menggoogle 'how to let the universe work for you'
Menatap bantal sarung coklat dan telepon genggam hitam retak
Ku tak punya ringtone yang semarah itu
Seharusnya ku berkeliaran di hutan lindung
Berteman bekantan, tapir, anoa atau badak
Bukan berselancar di dunia maya menggoogle 'how to let the universe work for you'
Gema suara telpon semakin garang
Membuat ku menelengkan kepala ke dinding
Telinga berdenging mengantar nyeri
Frekuensi yang mendistorsi waktu dan ruang
Membantun lututku tertekuk miring
Nyaris terkapar tak sadar diri
Membuat ku menelengkan kepala ke dinding
Telinga berdenging mengantar nyeri
Frekuensi yang mendistorsi waktu dan ruang
Membantun lututku tertekuk miring
Nyaris terkapar tak sadar diri
Udara mendadak terberangus kabut
Tangan menggapai nafasku tersekat
Hampir putus nyawa minggat dari raga
Merangkak gemetar mencapai sudut
Meraba mencari koleksi obat
Dan tiba-tiba saja sakit itu sirna
Tangan menggapai nafasku tersekat
Hampir putus nyawa minggat dari raga
Merangkak gemetar mencapai sudut
Meraba mencari koleksi obat
Dan tiba-tiba saja sakit itu sirna
Ruang waktu kembali utuh
Sunyi mencekam setelah guruh
Panggilan dari nomor tak dikenal
Gumam perlahan: 'Sial!'
Sunyi mencekam setelah guruh
Panggilan dari nomor tak dikenal
Gumam perlahan: 'Sial!'
Bandung, 19 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar